Selasa, 28 Januari 2014

Gejala On and Off Pada Anak

Salah satu gejala yang sering kita jumpai pada anak adalah gejala on and off. Menurut penuturan ayah Edy yang dimaksud gejala on and off adalah kondisi dimana si anak cenderung aktif jika di rumah tetapi jika di sekolah berubah menjadi pasif. Atau sebaliknya, jika di rumah dia menjadi anak yang duduk manis dan pendiam, tetapi jika di sekolah dia menjadi anak yang aktif dan dinamis, itulah salah satu contoh gejala on and off.


Contoh lain, jika salah satu orangtua sedang pergi, si anak menjadi aktif dan kreatif. Namun, jika tiba-tiba salah satu dari orangtuanya pulang ke rumah, mereka segera berubah menjadi pasif dan tidak kreatif lagi. Ini juga termasuk gejala on and off.


Jadi, gejala on and off terjadi jika di satu lingkungan atau kondisi, anak kita aktif, tetapi di lingkungan atau kondisi lainnya tiba-tiba dia berubah menjadi pasif atau acuh-acuh. Sebagian orangtua secara awam sering menyebut anaknya "jago kandang".


Sesungguhnya perilaku anak yang sehat adalah on and on, artinya di mana pun dia berada selalu dalam kondisi sama, mirip handphone yang kita miliki Jika handphone yang kita gunakan tiba-tiba mati tanpa sebab padahal baterainya masih penuh, biasanya ada sesuatu yang tidak beres di dalamnya. Begitu pula dengan anak kita. Jika tiba-tiba saja perilakunya berubah tidak seperti biasanya, pasti ada yang tidak beres dengan orang-orang di sekitarnya dalam memperlakukan dirinya sehingga dia meresponsnya dengan meng-off-kan dirinya sendiri.


Misalnya ayahnya keras, tetapi ibunya lembut; ibunya perfeksionis sementara ayahnya cenderung fleksibel. Bisa juga keluarganya oke, tetapi guru-guru di sekolahnya sering memarahi, menghukum atau mengucapkan kata-kata yang merendahkan harga diri si anak.


Perilaku on and off ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya yang berhubungan dengan aspek kecerdasan dan perilaku. Anak yang sering mengalami gejala off, akan terganggu proses perkembangan potensi berpikir kretaif dan berpikir logisnya. Jika hal ini tidak segera di atasi, kelak anak yang dibesarkan dalam kondisi semacam ini akan menjadi generasi yang pasif, masa bodoh, dan tidak kritis terhadap permasalahan.


Itu sebabnya oleh software kecerdasan yang seharusnya berkembang saat dia sedang dalam kondisi on telah menjadi tumpul karena dia sering berada dalam kondisi off. Perilaku anak yang sering cenderung off ini kelak akan menyebabkan dia menjadi orang yang minder, tidak punya rasa percaya diri, temperamental, dan perilaku-perilaku buruk lainnya.


Gejala on and off inilah yang dideteksi menjadi sumber pokok munculnya perilaku bermasalah bagi anak-anak di rumah ataupun di sekolah.





sumber : Ayah Edy Punya Cerita




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Drop the text here and
Do not copy without permission by Arza-mee'

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool
Protected by Copyscape Online Plagiarism Toolion-contents>