Jumat, 31 Januari 2014

Nancy Alliot, Sang Guru Sejati

Masih ingatkah anda dengan kisah Thomas Alfa Edison, ilmuwan terkemuka dunia yang di-drop out dari sekolah pada tiga bulan pertama masa pembelajarannya di sekolah dasar?

Para orangtua tercinta, yang jadi pertanyaan menarik buat kita adalah bagaimana sang ibunda Thomas bisa mencetak anaknya menjadi seorang ilmuwan yang luar biasa dengan lebih dari 1000 temuan yang dipatenkan.

Sayangnya, tidak banyak tercatat dalam sejarah tentang riwayat ibu yang luar biasa ini dalam membimbing anaknya hingga dewasa. Akan tetapi, yang jelas Thomas berhasil tumbuh menjadi orang yang penuh percaya diri dan pekerja keras yang penuh cinta kasih. Dia bukanlah seorang psikolog apalagi pakar pendidikan. Nancy hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, seperti kebanyakan ibu-ibu pada zamannya, bahkan konon dia juga sseorang single parent.

Nancy adalah seorang ibu yang selalu memotivasi anaknya. Dia selalu mendorong Thomas untuk melakukan apa saja yang disukainya. Setiap kali Thomas mengalami kesulitan, ibunya selalu berkata "Thomas kamu anak hebat, Nak. kamu pasti bisa menemukan jawabannya! Mommy percaya itu, Nak!"

Setiap kali Thomas berhasil menemukan jawaban dari masalahnya, Nancy selalu dengan antusias menanggapi cerita anaknya. Dia selalu berapi-api menanyakan bagaimana sampai akhirnya Thomas berhasil menemukan jawabannya. Nancy juga selalu memeluk Thomas manakala dia berhasil melakukan sesuatu sambil mengucapkan, "Kamu memang anak kebanggaan mommy, Nak.'

Suatu ketika Thomas sedang mempelajari campuran-campuran kimia yang dibuatnya dan dia tidak tahu nama bahan-bahannya. Lalu, dia bertanya kepada mommy nya, dengan jujur Nancy berkata, "Thomas sayang, Mommy tahu siapa orang yang bisa menjelaskan semua ini kepada kamu." Diajaklah Thomas kecil bertemu seorang ahli kimia di kotanya.

Begitulah kejadian serupa terjadi berulang-ulang. Ibunya Thomas selalu jujur mengatakan keterbatasannya, tetapi dia selalu memberi jalan keluar bagi anaknya. Termasuk ketika pertanyaan Thomas tidak bisa dijawab oleh siapapun, Nancy sibuk mengantarkan Thomas mencari buku/referensi yang bisa menjelaskan seluruh keingintahuan anaknya.

Sayangnya, setelah berusaha selama berbulan-bulan, buku yang dicari tak juga ditemukan. Namun, Nancy tidak pernah patah semangat, melainkan justru membakar anaknya dengan kata-kata yang begitu menginspirasi, "Thomas anakku sayang, kita telah buktikan bahwa tak seorangpun bisa menjawab semua ini dan tak satu buku pun pernah ditulis orang tentang hal ini. Thomas sayang, kamu tahu apa artinya? Ya...itu artinya kamulah yang diminta Tuhan untuk menemukannya bagi orang lain. Ayo Nak! Kamu coba dan coba terus, Mommy yakin satu saat kamu pasti berhasil!" Thomas begitu terinspirasi oleh setiap ucapan ibunya. Cara-cara mendidik inilah yang telah membuat Thomas menjadi manusia luar biasa.

Coba bayangkan, suatu ketika Thomas berhasil menemukan lampu pijar, setelah dengan susah payah melakukan percobaan hingga 999 kali. Kabar ini terdengar oleh surat kabar setempat dan besoknya muncul di halaman depan denga judul, "Thomas Alfa Edison, akhirnya berhasil membuat lampu pijar yang tahan selama berhari-hari setelah dia mengalami 999 kali kegagalan menemukan logam yang cocok digunakan untuk lampu pijarnya".

Thomas kaget luar biasa membaca headline berita itu. Segera saja dia datangi kantor redaksinya dan melayangkan protes atas pemberitaannya yang tidak tepat. Bukan main kagetnya sang redaktur. Di mana letak kesalahan berita itu? Esok paginya, pada surat kabar yang sama keluarlah ralat yang berbunyi "Thomas Alfa Edison, akhirnya berhasil membuat lampu pijar yang tahan berhari-hari setelah dia berhasil menemukan 999 logam yang tidak cocok digunakan untuk lampu pijarnya."

Apakah anda dapat menangkap perbedaannya?




sumber: Ayah Edy Punya Cerita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Drop the text here and
Do not copy without permission by Arza-mee'

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool
Protected by Copyscape Online Plagiarism Toolion-contents>